top of page
Search

Vinyl Record dan Alasan Dibalik Peningkatan Popularitasnya

Writer's picture: BSO Band FEBUIBSO Band FEBUI

By Zahrah Kania


Vinyl record atau yang sebelumnya dikenal dengan nama phonograph record, adalah media penyimpanan suara analog yang berbentuk flat disc. Pada awalnya material yang digunakan adalah shellac, namun sejak tahun 1940 an polyvinyl chloride mulai sering digunakan, dan dinamakan vinyl. Setelah tahun 2000an semua rekaman mulai disebut dengan vinyl record terlepas dari bahan materialnya.


Pada tahun 1897 Emile Berliner menciptakan alat pertama yang bisa merekam dan memutar suara menggunakan flat disc dengan format ukuran 7 inchi 78 RPM(Revolutions per minute). Enam dekade setelahnya rekaman dan perekam suara terus dikembangkan dan distandarisasi. Selama PD-2 sebagian besar format rekaman digantikan dengan 331⁄3 dan 45 RPM. Sebelum pertengahan tahun 1950 an 331⁄3 rpm LP paling banyak dijumpai dengan format 10 inchi. Namun setelah tahun 1957 format 10 inchi digantikan dengan 12 inchi. Format 10 inchi kembali ke pasaran pada tahun 1970an karena rekaman-rekaman populer dianggap collectible.


Berikut adalah format standard vinyl record


Sejak tahun 1970 an bentuk rekaman suara sudah banyak berevolusi, mulai dari cassette tapes, CD, MP3, hingga smartphone menggantikan bentuk-bentuk rekaman suara lainnya. Namun tahun 2020, vinyl record mencatat penjualan lebih tinggi dari CD untuk pertama kalinya sejak tahun 1986. Menurut Recording Industry Association of America $ 232,1 juta dihasilkan selama paruh pertama 2020 melalui penjualan vinyl record. Jumlah tersebut melebihi penjualan CD yang berjumlah $ 129,9 juta.


Berikut adalah perbandingan penjualan vinyl record dan CD pada paruh pertama tahun 2019 dan 2020


Tidak dapat dipungkiri bahwa faktor yang menyebabkan vinyl record melewati penjualan CD adalah penjualan CD yang terus menurun dari tahun ketahun karena perpindahan minat ke media digital. Tahun lalu penjualan CD turun sebesar 48% pada paruh pertama akibat pandemi Covid-19. Namun kenaikan penjualan vinyl record yang signifikan juga merupakan faktor penting lainnya.


Berikut adalah grafik kenaikan penjualan vinyl tahun 2006-2017

Banyak orang yang beranggapan bahwa kenaikan penjualan vinyl hanya bergantung pada generasi boomer dan gen X yang ingin bernostalgia. Tetapi data membuktikan bahwa generasi milenial dan Z juga ikut berkontribusi pada kenaikan penjualan vinyl record. Vinyl record yang dapat dinikmati berbagai kalangan memperluas target pasar. Lebih dari 70% pembeli berusia 35 tahun kebawah, sedangkan sisanya berusia 36 tahun keatas.


Terdapat beberapa alasan mengapa vinyl record kembali diminati. Faktor vinyl record kembali diminati adalah kualitas suara menggema terdengar lebih nyata yang dihasilkan oleh vinyl record jika dibandingkan dengan rekaman digital, pengalaman memegang dan mempunyai vinyl record dengan design cover yang unik juga memberikan kepuasan tersendiri, dan harga vinyl yang tiga kali lipat lebih mahal dibandingkan CD. Album-album retro dari musisi terkenal tentu harganya jauh lebih tinggi. Oleh karena itu beberapa orang juga menganggap mengoleksi vinyl record sebagai bentuk investasi.


Faktor-faktor tersebut jugalah yang menyebabkan banyak musisi kembali merilis album, EP, dan singlenya dalam bentuk vinyl record. Vinyl record mempunyai sejarah panjang lebih dari satu abad. Walaupun sempat dilupakan beberapa dekade, Vinyl kembali lagi di generasi yang berbeda dan tidak akan dilupakan setidaknya dalam waktu dekat.


23 views0 comments

Recent Posts

See All

MJP Vol. 23

Comments


bottom of page